Paracelsus (1493-1541) : Semua senyawa adalah racun, tidak ada satupun yang bukan racun, Takaran/dosislah yang membedakan makanan dengan racun (Doull & Bruce (1986))
Pada awalnya toksikologi memilik arti ilmu tentang racun, namun pada perkembanganya toxicology diartikan sebagai Kajian tentang hakikat mekanisme efek berbahaya (efek toksik) berbagai bahan kimia terhadap makhluk hidup dan sistem biologik. Doull and Bruce (1986) mengartikan toksikologi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh kuantitatif zat kimia atas sistem biologi, yang pusat perhatiannya terletak pada aksi berbahaya zat kimia itu. menurut Loomis (1978) toksikologi Ilmu yang mempelajari aksi berbahaya zat kimia atas sistem biologi tt. sedangkan Timbrell (1989)menyebutkan bahwa toksikologi adalah Ilmu yang mempelajari antaraksi zat kimia dengan sistem biologi.
Berikut bagan nasib racun dalam tubuh:
– Senyawa induk/senyawa utuh
– Metabolik toksik
– Keberadaan/lama tinggal kadar senyawa / metabolik
toksik dalam tempat aksi à dipengaruhi oleh
keefektifan ADME
– Keefektifan mek aksi/antaraksi zat racun – tempat aksi
Dalam toksikologi dikenal ‘asas umum toksikologi’ yaitu:
- Kondisi (Toxic,M.H)
- Mekanisme (Langsung/Tidak Langsung)
- Wujud Efek Toksik (Biokimia,Fungsional, Struktural)
- Sifat Efek Toksik (Reversible/Ireversible)
Faktor Faktor yang mempengaruhi ketoksikan
Faktor Senyawa
- Faktor Fisika Kimia (Lipofilitas, polaritas, besar ukuran Molekul)
- Kondisi Pemejanan (Waktu, kekerapan, takaran pemejanan, jalur pemejanan)
- Faktor Pengolahan
- Pengawetan, Pengepakan, Pengentalan
Faktor M H (Umur, Patologi, Fisiology, Gizi dll)